Dibacakan
pada waktu Perayaan Ekaristi Hari Minggu Adven ke IV, di seluruh Gereja/Kapel
Katolik Keuskupan Banjarmasin.
”MEMAHAMI, MERAYAKAN DAN MEWUJUDKAN IMAN SECARA BENAR”
Surat
Gembala Natal 2012
Mgr Petrus
Boddeng Timang Uskup Keuskupan Banjarmasin
Kepada para Imam, Frater, Bruder, Suster, Ibu Bapak,
orang muda, remaja, anak-anak, saudara-saudari umat Katolik Keuskupan
Banjarmasin di manapun berada, salam sejahtera, kasih dan berkat Tuhan
menyertai Anda sekalian.
1.
Gereja semesta
mengawali Tahun Baru Liturgi Gerejawi (Tahun C) pada Hari Minggu Pertama Adven,
tanggal 2 Desember 2012. Pada hari itu Gereja memasuki masa Natal yang akan
berlangsung sampai pada tanggal 6 Januari 2013, Hari Raya Penampakan Tuhan yang
dulu disebut Hari Raya Tiga Raja. Tanggal 6 Januari 2013 itu ditetapkan pula
sebagai Hari Anak Misioner Sedunia, saat seluruh Gereja diingatkan bahwa jati
diri Gereja, termasuk di dalamnya anak-anak, adalah bermisi. Mewartakan Yesus Sang Juru Selamat kepada
orang yang belum mengenalNya adalah tugas pokok Gereja. “Celakalah aku, jika
aku tidak memberitakan Injil” (1 Kor 9:16).
2. Masa Natal tahun ini (termasuk masa persiapannya yaitu
empat pekan masa Adven) dirayakan Gereja semesta tidak lama sesudah Bapa Suci Benedictus
XVI memaklumkan pada tanggal 11 Oktober 2012 yang lalu dimulainya Tahun Iman
yang akan berlangsung terus sampai tanggal 24 November 2013 yang akan datang. Bapa
Suci mengajak seluruh umat beriman untuk memahami apa iman itu, menghayatinya
dengan mantap dan penuh keyakinan. Iman itu dirayakan dengan sukacita dalam
ibadat khususnya Ekaristi. Selanjutnya diamalkan dalam hidup berkeluarga, dalam
persekutuan dengan sesama umat dan ditampilkan dengan kesaksian dalam hidup
bermasyarakat di tempat di mana Allah mengutus kita, di manapun, kapanpun,
dalam keadaan apapun, dan dalam berbagai cara.
3. Sebelum Tahun Iman dibuka oleh Bapa Suci, umat
Keuskupan kita sudah mulai mempersiapkan diri untuk mensyukuri 75 tahun berdirinya
Gereja Lokal Keuskupan Banjarmasin (1938-2013). Puncak perayaan akan
diselenggarakan tahun depan pada hari Minggu tanggal 20 Oktober 2013, kurang
lebih sebulan sebelum penutupan Tahun Iman. Salah satu kegiatan utama untuk
merayakan Yubileum 75 tahun Keuskupan itu ialah penyelenggaraan Sinode Diosesan
yang pertama sepanjang usia Keuskupan. Sinode adalah sidang akbar seluruh umat
(imam, biarawan-biarawati, umat) melalui wakil-wakil mereka untuk membicarakan
masalah-masalah Keuskupan dan mencarikan jalan keluarnya (Kitab Hukum Kanonik
kanon 460-468). Pada sidang-sidang prasinode pada tingkat komunitas, paroki,
maupun dekenat, salah satu masalah yang selalu dan hampir di mana-mana
ditampilkan ialah lemah dan kurangnya pemahaman umat tentang apa iman itu. Pemahaman
yang keliru serta pengetahuan yang minim berakibat pada meleset dan lemahnya perayaan
iman. Selanjutnya dalam kehidupan sehari-hari, baik dalam mengumat maupun dalam
memasyarakat peranan iman itu tidak menonjol dan tidak membawa pengaruh. Dengan
demikian kehidupan beriman kurang bermakna, baik bagi orang bersangkutan, bagi
umat seluruhnya maupun bagi masyarakat.
Selama
masa Adven umat kami ajak untuk mendalami tema-tema tentang iman, khususnya
tentang ajaran resmi Gereja Katolik. Mari mengisi masa Adven ini dengan
menghadiri pertemuan-pertemuan pendalaman iman. Sementara itu secara batin
setiap orang mempersiapkan hati untuk menyambut Sang Juru Selamat yang lahir
sebagai kanak-kanak Yesus. Bukan pertama-tama dengan persiapan lahiriah yang
mengikuti selera pasar yang serba “wah”, melainkan dengan lebih tekun
beribadat, menerima sakramen-sakramen dan membaca Kitab Suci.
4. Dalam Sidang Tahunan Konferensi Waligereja Indonesia
(KWI) yang diselenggarakan di Jakarta dari tanggal 5-15 November yang lalu,
dibahas beberapa hal. Pokok pertama yang diperbincangkan secara mendalam selama
3 hari pertama adalah tanggung jawab Gereja dalam menjaga dan melestarikan seluruh
ciptaan (Kej. 2:15). Hasil dari pembahasan itu disajikan kepada masyarakat luas
dalam bentuk “Pesan Pastoral Sidang KWI 2012 tentang Ekopastoral”. Kami sangat
menganjurkan supaya pesan itu diperbanyak dan diperluaskan kepada sesama umat,
teman, rekan kerja dan siapa saja. Dalam percakapan resmi atau santai hendaknya
isinya dibahas, didalami dan dijadikan pegangan dalam bersikap dan bertindak
dalam menghadapi dan memperlakukan alam ciptaan di sekitar kita. Menyayangi lingkungan
hidup di sekitar kita, melestarikan keutuhannya untuk kesejahteraan bersama,
merupakan ungkapan syukur iman kepada Allah yang menciptakan alam semesta
dengan baik sekali (Kej 1:31) melulu karena kasihNya yang tanpa batas kepada
manusia.
Hasil
lain dari Sidang KWI itu ialah Pesan Natal bersama PGI-KWI 2012 yang berjudul “Allah
telah mengasihi kita” (bdk. 1 Yoh 4:19). Pesan itu memang pertama-tama
ditujukan kepada umat kristiani. Tetapi sesungguhnya menyentuh keberadaan kita
sebagai manusia, siapapun dia, karena inti perayaan Natal ialah Allah Sang Mahakasih
telah rela meninggalkan KeallahanNya untuk tinggal sebagai manusia di antara
manusia berdosa. Dan dengan demikian peristiwa Natal mengajarkan kepada kita
bahwa kasih itu diungkapkan dalam berbagi dan memberi. Allah mengasihi manusia,
siapapun, dengan berbagi dan memberikan hidupNya kepada manusia. Maka bukti
nyata tak terbantahkan iman akan Allah Sang Kasih abadi dan sempurna ialah
kerelaan untuk berbagi dengan sesama serta memberikan dengan rela dan iklas.
5. Oleh karena itu memasuki masa Natal, dalam rangka
mengisi Tahun Iman seraya mempersiapkan Sinode Keuskupan bulan Juli 2013 yang
akan datang dan menyongsong Perayaan Yubileum 75 tahun Keuskupan Banjarmasin,
kami mengajak umat untuk:
a.
Memperjuangkan dan
mewujudkan secara lebih sungguh kasih persaudaraan dalam hidup sehari-hari. Itulah
kesaksian iman kita yang paling kasat mata dan berdaya pengaruh yang dasyat. “Semua
orang akan tahu, bahwa kamu adalah murid-muridKu, yaitu jikalau kamu saling
mengasihi “ (Yoh 13:35).
b.
Berupaya dengan
sekuat tenaga untuk saling memberikan waktu dan perhatian sebagai tanda kasih
kepada sesama dalam lingkup keluarga, komunitas, paroki bahkan dalam kehidupan
memasyarakat dengan tetangga, rekan sekerja dan siapa saja.
c.
Mewujudkan dan
menggalakkan gerakan mencintai dan memelihara ciptaan dan lingkungan hidup
mulai dari keluarga-keluarga. Mengelola limbah dan sampah rumah tangga dengan
semestinya tanpa membebani orang lain merupakan wujud iman akan Allah Pengasih.
Memelihara lingkungan hidup di sekitar kita sehingga tetap asri dan nyaman
untuk dihuni oleh setiap anak-anak Tuhan menegaskan keikutsertaan kita untuk “menciptakan”
dunia ini bersama Allah Pencipta.
Saudari-saudara, anak-anak yang terkasih,
pada saat membaca seruan ini, hidup tidak seindah
pelangi, suasana di sekitar kita tidak seterang sinar matahari pagi. Sebaliknya
ada banyak penderitaan dan kemalangan, kegagalan dan kepahitan, kebencian,
permusuhan dan peperangan. Tetapi Dia
yang menciptakan dan mengasihi kita memberikan jaminan, “Ya, Aku segera datang”.
Maka dengan iman mantap dan sukacita kita berseru, “Amin, datanglah Tuhan Yesus”
(Why 22:20). Selamat memasuki masa Adven dan merayakan Natal. Salam sejahtera
dan berkat Tuhan menyertai Anda sekalian.
Banjarmasin, pada
peringatan Martir-Martir Vietnam,
24 November 2012
Mgr Petrus Boddeng Timang
Uskup Keuskupan Banjarmasin
Tidak ada komentar:
Posting Komentar