Minggu, 17 Juli 2011

Renungan Hari Minggu Biasa XVI A

dalam sebuah keluarga sering kali kita melihat, sekalipun berasal dari orang tua yang sama, namun perangai dan sifat anak tidaklah sama.ada kalanya ada yang berbudi baik, tapi ada juga yang berbudi buruk.mengapa begitu?bukanlah setiap orang tua akan memberikan pengajaran dan teladan yang baik? di mana perubahan buruk ini? atau lebih jauh, bukankah Allah pencipta semesta menciptakan manusia sungguh amat baik? tetapi mengapa ada kejahatan?
dalam Injil kita mendengar kisah tentang seorang penabur yang menaburkan benih yg baik – benih gandum.Saat semua tdr – dtg musuh: taburkan benih lalang – saat berbulir: nampak jelas bedanya. Ketika hamba2 melapor & minta ijin untu mencabuti – dilarang o/ tuannya: “Jangan, sebab mungkin gandum it ikut tercabut”.Tuan tdk ingin mengorbankan gandum, krn it: “Biarkanlah keduanya tumbuh bersama sampai wktu menuai tiba” – saat it ilalang akan dikumpulkan – diikat – dibakar.

Setelah itu Yesus sendiri yg menerangkan arti perumpamaan it: Penabur : Anak manusia – gelar yg dikenakan pd Yesus. Tuhan menaburkan yg baik ke dunia – atas manusia, tetapi iblis juga menaburkan benih2 yg jahat. Benih kebaikan & kejahatan it tumbuh bersama. Tuhan tdk mencabut benih kejahatan it – tetapi membiarkan tumbuh bersama – agar benih kebaikan tdk ikut tercabut. Inilah misteri A
. BARU pada akhir jaman, Tuhan akan mengutus malaikat2Nya untuk memisahkan yg jahat dr yg baik – melemparkannya ke dlm dapur api, saat akhir jaman inilah orang akan menerima penghakiman. Orang2 yg melakukan kebenaran akan bercahaya spt matahari – (tansfigurasi: kemuliaan)

Perumpamaan mengenai benih lalang yang ditaburkan musuh di ladang gandum menunjukkan bahwa kekuatan-kekuatan gelap/ kejahatan masih tetap membayangi orang-orang yang sudah menerima kehadiran ilahi. Sekaligus ditegaskan bahwa keadaan ini nanti akan berakhir. Satu saat yang gelap akan dipisahkan dari yang terang. Saat org akan dhakimi atas tindakannya. Mungkin orang skr bisa bersorak atas kejahatannya – tp suatu saat nanti ia akan menerima penghakiman.

Bagaimana kita dapat hidup di tengah situasi “peperangan yang baik dan yang jahat ini”? Mari kita belajar beberapa hal:
1.Allah dalam Yesus Kristus atau Anak Manusia senantiasa menabur yang baik untuk tumbuh di dunia agar tercipta kembali taman Eden—situasi yang damai sejahtera (Matius 13:37-38).
2.Kita harus sadar bahwa iblis atau kuasa jahat senantiasa mengganggu, baik melalui penyakit, kenikmatan dunia atau tata hidup yang menekan, (Roma 8:18; 13:1-7. berjaga.
3.Janganlah lemah! Roh Allah yang membangkitkan itu membantu kita di dalam kelemahan kita. Roh Allah, Ialah yang menyampaikan keluhan-keluhan kita yang tak terucapkan dalam doa kepada Allah (Roma 8:26-27). Dan yakinlah: Allah telah bertindak!
4.Fokuslah untuk selalu berbuat baik! Rasul Paulus menasehati jemaat Roma (12:9-21) untuk hidup dalam kasih, meskipun mungkin tidak mendapatkan balasan dari orang lain yang baik (ayat 17-19).

Allah tdk tdr, Allah senantiasa bekerja dan memelihara umat-Nya. Dalam keyakinan itu kita diajak untuk tetap berpikir, berbuat dan berkata-kata yang baik di tengah hal-hal yg tdk baik.

Selamat berjuang dengan Allah dikancah dunia ini. Roh Kudus menyertai.

Ro_ny,
minggu, 17 Juli 2011
SanMar

Tidak ada komentar:

Posting Komentar