Sabtu, 30 Juli 2011

“GERHANA TUHAN”?




Kisah penampakan Malaikat Gabriel kepada Maria, seorang gadis desa sederhana dari sebuah desa terpencil kala itu, mau melukiskan suatu hubungan langsung Allah dengan Maria. Dengan titik tolak peristiwa inilah kita menemukan identitas Maria.
Setiap orang mempunyai identitas. Setiap kelompok mempunyai identitasnya sendiri juga yang membedakannya dengan kelompok yang lain. Juga setiap negara, bahkan keluarga, paroki, komunitas, juga mempunyai identitasnya sendiri-sendiri. Identitas itu memberi ciri tersendiri untuk mau menggambarkan jati diri yang dari padanya identitas itu melekat.

Ketika suatu saat disebarkan sebuah angket untuk suatu komunitas biara guna menemukan identitas biara tersebut, ditemukan hasil yang kemudian dirumuskan secara sederhana: “Orang-orang yang baik”. Jadi, identitas mereka bukan soal jubah, kalung salib yang besar, rosario yang selalu tergantung di pinggang, akan tetapi lebih pada karakter yang membangun kelompok mereka.

Orang-orang Katolik yang baik adalah orang-orang yang menemukan Tuhan tanpa ada “gerhana” sedikitpun, dan tidak pernah ada kegelapan dalam diri mereka. Mereka tidak menemukan Tuhan secara samar-samar atau kabur. Sikap iman yang demikian sudah dibuktikan oleh Maria. Dengan mengatakan “aku ini hamba Tuhan, terjadilah padaku menurut perkataanMu” (Luk 1:38), Maria sudah menjawab YA atas tawaran Allah agar ia menjadi ibu Tuhan.

Memang, seluruh hidup Maria adalah merupakan suatu jawaban YA atas tawaran dan rencana Allah. Maria membiarkan rahmat Allah itu berkarya dalam seluruh hidupnya seturut kehendak Allah. Maria telah mengosongkan dirinya untuk diresapi cinta Allah yang tampak dalam kelemah lembutan, kesabaran dan ketabahan dalam menjalani panggilan hidupnya. YA atas tawaran, rencana, dan kehendak Allah adalah identitas Maria, yang membiarkan rahmat Allah lebih banyak bekerja daripada mengandalkan usaha dan kemmapuannya sendiri. Bukankah ini sikap iman kita baik secara pribadi maupun di dalam keluarga-keluarga, komunitas, dan lain-lain.

Masing-masing kita mempunyai identitas, tetapi baiklah identitas Maria kiranya mampu mewarnai dan memberi arti bagi identitas kita yakni untuk selalu YA atas tawaran kasih Allah, atas rencana dan kehendakNya. Dengan demikian kitapun akan menemukan Tuhan tanpa ada “gerhana”, tanpa ada kegelapan sedikitpun. Tidak ada “gerhana Tuhan” dalam diri kita!!

(c): ice'ony

Tidak ada komentar:

Posting Komentar